Pentas Seni Tari Kuda Kepang Royal Budaya di Desa Jaya Sakti

KabarSulSelIndonesia.com – MESUJI

Sanggar seni tari kuda kepang Royal Budaya Desa Jaya Sakti, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji Lampung dibawah pimpinan embah Tego Warsito serta didirikan oleh Saheri serta dilatih oleh Dul Gani telah menunjukan kelihaian tarinya, Minggu(13/2/2022).

 

Kegiatan berlangsung di Kediaman ketua Sanggar Kuda Kepang Royal Budaya, embah Tego Warsito, di Rt 01, Rk 01 dan dihadiri Ratusan Masyarakat yang ada disekitaran wilayah tersebut bahkan luar Desa.

 

Kegiatan seni kuda kepang sendiri merupakan seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang, sehingga pada masyarakat jawa sering disebut sebagai jaran kepang.

“Pagelaran ini digelar dengan tujuan sebagai hiburan Masyarakat, dimana nantinya melalui kesenian ini dapat menyatukan Masyarakat dari semua kalangan dan emang dulu seni kuda kepang ini ada tapi telah mati suri atau tak altif, kini dibawah pimpinan saya, saya aktifkan(hidupkan lagi),” Kata Saheri saat dilokasi pegelaran seni budaya kuda kepang.

 

Lanjut Saheri katakan, sebagai upaya melestarikan budaya, ia bersama beberapa rekannya, mendirikan sebuah sanggar seni yang diberi nama Royal Budaya.

 

“Jadi, langkah awal yang kami lakukan untuk memperkenalkan seni budaya ini, yaitu dengan menggelar Pertunjukan seni kuda kepang dan mengundang beberapa Tokoh dan Masyarakat untuk menyaksikan pertunjukan ini,” ujarnya.

 

Ia berharap, Sanggar Kuda Kepang Royal Budaya ini kedepannya semakin sukses dan menjadi sanggar yang dapat memberi hiburan kepada Masyarakat.

Sementara itu, embah Tego Warsito selaku pimpinan mengatakan, dengan idupnya kembali sanggar ini dapat menjadi salah satu upaya dalam melestarikan warisan budaya leluhur.

 

“Karena ini kan memang kesenian warisan leluhur, jadi harus tetap kita lestarikan. Di mana pun kita hidup, budaya warisan nenek moyang harus tetap dilestarikan, jangan sampai generasi kita nanti lupa dengan budayanya sendiri,” ucapnya.

 

Kesenian kuda kepang ini, kata embah Tego Warsito, akan serta banyak ditampilkan pada acara-acara hajatan, seperti bulan Besar atau bulan Sapar. Dan tidak meninggalkan kekhasannya, kesenian yang para pemainnya menari mengggunakan anyaman bambu yang dibuat seperti layaknya seekor kuda tersebut, juga dibumbui dengan atraksi kesurupan dan melakukan aksi ekstrim seperti makan api, pecahan beling dan lain sebagainya.

 

“Kedepannya kita ingin membesarkan Sanggar ini dan akan selalu tampil atas dukungan masyarakat serta pemerintah Kabupaten Mesuji. Jadi bila ada masyarakat khususnya di Kabupaten Mesuji yang ingin memeriahkan acara hajatan atau pesta pernikahan dan sebagainya menggunakan seni buday kuda kepang Royal Budaya ini bisa menghubungi no Hp 082244718556.

 

Terpantau, kegiatan berlangsung aman dan lancar, dimana berbagai macam kesenian ditampilkan, seperti antraksi Kuda lumping, Lagu campur sari, Permainan alat musik tradisional Jawa, serta tari-tarian bernuansa Jawa.

(MAT Amin)

Komentar