KSI DKI Jakarta – Menjelang H–4 diberlakukannya pembatasan larangan mudik Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah Tahun 2021 pada tanggal 6 -17 Mei oleh pemerintah, para pemudik yang menggunakan jalur darat melalui Terminal Kalideres, Jakarta Barat mulai membludak dari hari sebelumnya.
Data yang berhasil di himpun pada Sabtu 1 Mei 2021, jumlah Bus mencapai 145 Bus dengan jumlah penumpang mencapai 977 Penumpang untuk berbagai jurusan menuju pulau Jawa dan Sumatera.
Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain membenarkan terkait meningkatnya jumlah pemudik hari ini. Bahkan dari sejak Sabtu kemarin sudah terjadi sedikit lonjakan para calon penumpang.
“Benar sejak Sabtu sudah mulai terjadi sedikit lonjakan penumpang. Namun masih didominasi oleh penumpang mudik ke Pulau Sumatera diantaranya ke Lampung, Palembang, Jambi dan Padang. Namun Bus pengangkut penumpang tetap harus mematuhi protokol kesehatan dengan kapasitas 50% dari total isi bus.” ujar Revi Zulkarnain, Minggu (2/5/2021).
Lebih lanjut Revi menjelaskan, bahwa untuk penumpang menuju pulau Jawa belum terlihat ada peningkatan yang signifikan (masih normal).
“Mungkin sore ini atau besok,” jelas Revi.
Untuk di ketahui, kata Revi bahwa setiap penumpang harus melakukan pemeriksaan GeNose C19 secara Acak, namun saat ini lebih di tingkatkan dari hari biasanya dan dilakukan secara gratis di Terminal Kalideres.
“Bagi masyarakat yang tetap nekat mudik, sebaiknya membaca kembali aturan lengkap larangan mudik 2021 yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Aturan tersebut guna menekan penularan virus Corona (COVID-19),” ucapnya.
Sebelumnya, larangan mudik Lebaran yang dimulai pada tanggal 6-17 Mei 2021. Kini, larangan mudik itu diperketat dan diperluas dari 22 April hingga 24 Mei 2021. Hal itu diatur dalam Surat edaran mudik Lebaran 2021 yang diteken Rabu (21/4/2021) pekan lalu.
“Larangan Mudik Lebaran untuk tahun ini berdasarkan, surat edaran Satgas COVID 2021, itu merupakan adendum SE 13/2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Selama Bulan Suci Ramadhan,” pangkas Revi Zulkarnaen. (meg/yen)









Komentar