Ambon,Kabarsulsel-lndonesia.com. Ketua Klasis Pulau Ambon, Pendeta W.A. Beresaby, memimpin ibadah sakramen Baptisan Kudus terhadap 7 anak di Gereja Eirene, Jemaat GPM Seri, Minggu (28/9/2025). Dalam khotbahnya yang diambil dari Roma 14:13-23, Beresaby menekankan pentingnya umat hidup rukun, saling melayani, dan menghadirkan kasih Kristus di tengah masyarakat.
“Pesan Damai sejahtera dan sukacita bukan dihadirkan bukan semata pada ruang bergereja, tetapi juga di rumah, sekolah, kampus, maupun tempat kerja dan dimana saja. Tugas kita adalah menjadi saksi dan alat Allah untuk menghadirkan kasih di dunia,” ujarnya.
Di tengah ibadah, sebelum doa syafaat, Beresaby menyampaikan permohonan maaf dari Majelis Pekerja Klasis Pulau Ambon atas nama Gereja Protestan Maluku (GPM) kepada seluruh jemaat Seri. Permintaan maaf itu terkait peristiwa yang terjadi di dalam gedung Gereja Eirene pada Minggu,21 September 2025.
“Dalam kerendahan hati dan selalu menaklukkan diri pada Firman Tuhan, kami telah melakukan langkah penanganan. Hanya dalam anugerah Allah, pelayanan Baptisan Kudus tetap berlangsung sebagai tanda Kerajaan Allah di dalam jemaat-Nya,” kata Beresaby.
Gereja juga menegaskan akan terus menjalankan tanggung jawab penggembalaan, termasuk melalui penangguhan pelayanan kepada pendeta maupun pegawai organik GPM, sembari mendampingi umat dalam kasih dan pembaruan hidup sesuai Firman Tuhan.
Usai ibadah, kepada media ini Beresaby menegaskan bahwa GPM berkomitmen menjaga keberlangsungan pelayanan pasca peristiwa 21 September lalu.
“Sebagai gereja, kami berusaha terus menyelesaikan persoalan itu melalui penanganan pastoral. Kami mendampingi keluarga sejak 22 September hingga menjelang pelayanan Baptisan Kudus ini,” jelasnya.
Menurut Beresaby, langkah pastoral dilakukan untuk memelihara kehidupan umat dan pelayanan agar tetap berjalan baik, dan itu menandakan persoalan yang terjadi sudah diselesaikan dan tidak perlu untuk dipersoalkan lagi. “Semua bisa terlaksana hanya karena kasih dan kemurahan Tuhan Allah, bukan karena kekuatan manusia semata,”
(M.N)
Komentar