Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pemerintah Kabupaten Fakfak mengusulkan program rehabilitasi rumah warga sebanyak 614 unit ke Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Program ini menjadi bagian dari agenda prioritas pembangunan sosial di bawah kepemimpinan Bupati Samaun Dahlan dan Wakil Bupati Donatus Nimbitkendik, sekaligus sebagai upaya sinkronisasi kebijakan daerah dengan Program Rumah Layak Huni milik pemerintah pusat.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa pagi, 26 Mei 2025, Bupati Samaun menjelaskan bahwa program ini menyasar perbaikan dapur dan kamar mandi—dua aspek vital dalam struktur hunian yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat di wilayah pedalaman dan pesisir Fakfak.
“Bukan pembangunan dari nol, tapi rehabilitasi. Fokus kami adalah ruang-ruang penting seperti dapur dan kamar mandi agar rumah warga benar-benar memenuhi standar layak huni. Setelah proses verifikasi dan validasi data, jumlah yang kami usulkan ke Kemensos sebanyak 614 unit,” kata Samaun.
Usulan tersebut merupakan hasil dari pemetaan kebutuhan lapangan dan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang dihimpun oleh dinas teknis.
Rehabilitasi rumah ini ditargetkan menyentuh kelompok masyarakat miskin dan rentan yang selama ini belum tersentuh bantuan perumahan dari program pusat maupun daerah.
Pemerintah daerah berharap alokasi anggaran untuk program ini dapat dimasukkan dalam Tahun Anggaran 2025. Namun, jika belum memungkinkan, program akan dialihkan ke tahun berikutnya.
“Kami tahu realisasi program ini tidak hanya bergantung pada niat baik, tetapi juga kesiapan teknis dan proses anggaran di tingkat pusat. Karena itu, kami realistis. Jika tak bisa tahun ini, semoga 2026 sudah jalan,” ujar Samaun.
Program rehabilitasi rumah ini juga menjadi bagian dari kerangka besar pembangunan sosial Fakfak yang berpihak pada kelompok marginal. Selain infrastruktur dasar seperti jalan dan air bersih, sektor perumahan menjadi perhatian khusus pasangan kepala daerah itu.
Dengan program ini, Pemerintah Kabupaten Fakfak berharap masyarakat dapat menikmati hunian yang tidak hanya aman dan sehat, tetapi juga layak secara sosial dan manusiawi.
“Rumah bukan sekadar tempat berteduh, tapi fondasi kesejahteraan keluarga. Maka rehab ini penting,” pungkas Samaun.
Komentar