Malra, Kabarsulsel-Indonesia.com; Melalui proses perjalanan panjang dan melelahkan selama 13 tahun, akhirnya masjid As-Saadiyah Mastur berhasil di resmikan pada Selasa 25/7/23 oleh Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun.
Dalam sambutanya kata Masjid As-Saadiya Ohoi Mastur merupakan salah satu Masjid Tertua di kepulauan Kei Kabupaten Malra.
Hal ini di buktikan dengan konstruksi bangunannya yang masih alami di kala itu dengan ketebalan dinding mencapai 90 cm, yang terbuat dari bahan pasir dan kapur, ujar Hanubun.
Kini keaslian bangunan tersebut telah berubah akibat perubahan bangunan yang mengikuti era jaman sekarang.
Hanubun menuturkan, nama Masjid As-Saadiyah sendiri sebagai bentuk penghargaan pada salah satu sesepuh bernama H. Mohamad Saad Reliubun yang berpengaruh karena pernah menimbah ilmu di tanah suci Makka Almukarromah.
Lebih lanjut di katakan, nama Ohoi Mastur sendiri sebenarnya bernama Masturro merupakan nama yang di berikan oleh salah satu Syeh di Makkah atas permintaan Haji Muhamad Saad Reliubun di kali itu.
Namun seiring waktu dan perkembangan jaman, akhirnya nama Masturo di perangkat menjadi Mastur dan di pakai sampai saat ini, tandas Hanubun.
Masjid As-Saadiyah Ohoi Mastur Kecamatan Kei Kecil Timur yang baru diresmikan ini dapat diselesaikan setelah memakan waktu kurang lebih 13 tahun lamanya barulah dapat diselesaikan.
Bukan hanya Masjid As-Saadiyah Mastur nama beberapa sarana Ibadah lainnya seperti gedung Gereja Langgur yang memakan waktu 23 tahun baru dapat terselesaikan.
Pengresmian Masjid As-Saaidyah Mastur merupakan awal pengresmian Masjid yang pertama diresmikan oleh Pemerintah Daerah sekaligus bertepatan dengan Tahun baru Islam.
Momen ini merupakan peristiwa luar biasa karena dalam pengresmian Masjid As-Saadiyah menghadirkan dua Qori Internasional sekaligus.
Adapun Qori yang di datangkan adalah Qori Internasional Ustat. Muhamad Ridho juara MTQ Tuniasia tahun 2018 dan Qori Internasional Ustat. Syamsuri Firdaus juara Internasional Turki tahun 2019 dan Tanzania tahun 2023.
Sementara penceramah adalah pimpinan pondok pesantren At-Tharobiyah KH. Asep Sholahudin Ali dari Serang Banten, dan ke tiganya mendapat undangan resmi Bupati Maluku Tenggara.
Hadir pula Pimpinan DPRD Kabupaten Malra, Kepala OPD lingkup Pemda Malra, Para Camat Kepala Ohoi, Ketua MUI Malra, Ketua FKUB, para Kepala Ohoi dan masyarakat pesisir.
Hanubun dalam sambutanya mengatakan, tujuan dari pembangunan tempat Ibadah semata – mata hanya untuk beramal dan mengharapkan keridhoan dari Allah SWT, karena siapa pun yang beramal sebutir pasir di belah menjadi tujuh akan di perhitungkan.
Untuk itu dirinya berharap, dengan di resmikanya Masjid As-Saadiyah ini, maka seluruh masyarakat untuk meninggalkan seluruh perbedaan kembali memakmurkan masjid, Pinta Hanubun.
Komentar